Warga Resah Ditarik Iuran, Gegara Kantor Dusun Pindah

Warga Resah Ditarik Iuran, Gegara Kantor Dusun Pindah

Banyuwangi, detiknusantara NET – Dusun blangkon desa kebaman kecamatan srono kabupaten Banyuwangi, kantor dusun pindah dan rusak warga resah dengan adanya iuran yang di lakukan oleh ketua RT(rukun tetangga) setempat sebagian warga yang di minta untuk membantu pembangunan kantor dusun.

Akibat dari penarikan iuran yang di lakukan oleh ketua RT (rukun tetangga) menyebabkan pro dan kontra, ada yang setuju dan tidak iuran tersebut di tentukan perkeluarga perbulan Rp 2000.hingga Rp 5000. Permintaan iuran di ungkapkan oleh salah satu warga lewat group whatsapp bernama (keluarga desa kebaman).

Heri RT 1 RW 4 warga dusun blangkon mengungkapkan lewat via whatsapp group keluarga kebaman “proses pembangunan balai dusun mas.. njalok sumbangan warga tiap bulan” ungkapnya heri.

Saat itu juga mendapat balasan komentar dari warga”pak wo monggo” Tanya salah satu warga maksud pertanyaan ingin tahu kejelasan dari kepala Dusun blangkon supaya tidak ada permasalahan.

Karena tidak ada tanggapan tim media meminta ijin konfirmasi terkait dengan adanya iuran yang di lakukan oleh ketua RT lewat via telpon, dengan cepat kepala Dusun blangkon sugiyanto 45 tahun menjawab “nggak benar itu saya tidak pernah memerintah ketua RT untuk meminta iuran tersebut, malahan dusun blangkon punya kas dusun sebesar Rp 7.000000 (tujuan juta rupiah) itu aja dulu hasil dari iuran semasa kapala dusun lama. Kami tidak pernah memerintahkan ketua RT meminta sebesar itu kok monggo kalau gak percaya nanti bisa duduk bareng biar lebih jelas.” Jawab sugiyanto.

“Ketuanya itu pak gito kalup lebih jelas monggo di tanyakan langsung kepada beliaunya biar tidak asal ngomong” Tambahnya yanto. Bersama beberapa tim media mendatangi kediaman gito kalup yang di maksud sugiyanto.

Baca Juga :  Tertimpa Pohon Tumbang, Sejumlah Rumah di Sleman Rusak Parah

Saat tiba di kediaman gito kalup beberapa tim media disambut dengan ramah. Waktu bertanya selasai gito kalup 55 tahun menjelaskan “begini lho mas, kami ini punya paguyuban RT dan RW setiap bulan bertemu dan membahas terkait dengan kantor dusun sehingga kita sepakat untuk meminta iuran tersebut lewat dari penarikan pembayaran listrik yang di lakukan oleh anggota kita menyisakan Rp 500 (lima ratus rupiah) dan itu sudah berjalan cukup lama sehingga kita punya uang kas kurang lebihnya tujuan juta rupiah.” Jelasnya gito kalup selalu ketua panitia.

“Dan saya tambah ceritanya lagi ya kalau itu sebenarnya sudah tidak berjalan selama masa jabatannya kepala desa adi sucipto. Karena kantor dusun itu berada di tanah warga dan tanah tersebut di minta oleh yang punya hak kami punya inisiatif membeli sebidang tanah dan insyallah ada warga yang akan menghibahkan tanahnya untuk kepentingan bersama(kantor dusun). Tambah gito kalup 10:50 wib.

Tidak berselang lama datang kepala dusun giyanto hingga memberikan tanggapannya supaya warganya kalau ada permasalahan setidak bisa di rembuk bareng “monggo lah kalau ada suatu permasalahan jangan di unggah dulu di group alangkah baiknya di rembuk bareng dan duduk bareng cari solusi yang baik, dan saya akan mengundang orang tersebut insyallah besok sore beserta RT RW biar bisa menjelaskan apa maksud dan keinginannya merasa keberatan atau bagaimana kan gitu nggeh mas.”tanggapan dari kepala dusun giyanto.

(Tim).

error: