Opini  

PENANGANAN PANDEMI COVID-19 DALAM PENDEKATAN KEAMANAN INSANI

MANADO

SEMARANG – Pandemi COVID-19 telah melanda dunia sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini. Kondisi yang beragam pada setiap negara sejak pandemi COVID-19 menjadikan pemberlakuan kebijakan guna stabilitas negara. Dalam mencapai stabilitas negara, perlu memperhatikan terciptanya keamanan insani. Stabilitas negara dan keamanan insani merupakan sebuah komponen utuh yang berjalan selaras. Permasalahan keamanan insani terbesar saat ini adalah keamanan kesehatan dan keamanan ekonomi. Oleh sebab itu, pendekatan keamanan insani perlu memperhatikan berbagai faktor pendukung dan penghambat sebagai pertimbangan pelaksanaan sebab tidak seluruh warga negara mampu dan bersedia menerima dan melaksanakan pendekatan keamanan insani.

COVID-19 merupakan pandemi global yang dideklarasikan oleh WHO pada 11 Maret 2020 dengan kasus pertama yang teridentifikasi pada akhir tahun 2019 di Wuhan, China dan dilaporkan telah mengakibatkan lebih dari 4,4 juta kematian di dunia. Pandemi COVID-19 dilaporkan telah melanda 193 negara dengan varian alpha, 141 negara dengan varian beta, 91 negara dengan varian gamma, dan 170 negara dengan varian delta. Wilayah Asia Tenggara, khususnya di negara Timor Leste, Sri Lanka dan India dilaporkan mengalami peningkatan angka kematian, akibat pandemi COVID-19 (WHO, 2021).

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang dilaporkan sebagai negara dengan angka kematian baru tertinggi sebanyak 5.551 kasus dan hingga saat ini masih berjuang dalam menghadapi pandemi COVID-19. Data statistik hingga 31 Agustus 2021 menunjukkan kasus terkonfirmasi positif terus merangkak naik dengan penambahan sebanyak 10,534 kasus (WHO, 2021). Selain itu, dampak dari pandemi COVID-19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tertekan menjadi 2,97% pada tahun 2020. Hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan domestik dan internasional, serta melemahnya harga komoditas internasional (Bappenas, 2020). Pandemi COVID-19 mengakibatkan sebanyak 81,85% penurunan pendapatan perusahaan (BPS, 2020). Berdasarkan data tersebut, terbukti bahwa Indonesia sedang mengalami krisis kesehatan dan ekonomi yang merupakan kedaruratan bagi kesejahteraan manusia dan ancaman bagi stabilitas negara. Oleh sebab itu, penanganan yang dapat diterapkan adalah dengan pendekatan kemanan insani.

Pendekatan keamanan insani dalam hal ini bertujuan agar terciptanya stabilitas negara dengan tetap selalu memperhatikan dan memberikan hak yang dibutuhkan oleh setiap warga negara dalam menghadapi pandemi COVID-19. Penanganan pandemi COVID-19 dengan pendekatan kemanan insani merupakan tantangan bagi pemerintah sebab tidak seluruh warga negara mampu dan bersedia dengan kebijakan yang akan diberikan dengan memperhatikan faktor sosial dan ekonomi.Pendekatan keamanan insani berfokus pada kebebasan akan kekhawatiran manusia pada rasa takut (Gomez & Gasper, 2013).

Konsep keamanan insani merupakan bentuk pendekatan keamanan yang mengutamakan keselamatan dan kesejahteraan manusia dan bertujuan agar terjaganya martabat manusia. Inti dari pendekatan keamanan insani adalah pemahaman bahwa ancaman keamanan manusia dapat menghancurkan perdamaian dan stabilitas di dalam dan antar negara, sedangkan penekanan berlebihan terhadap keamanan negara dapat berpotensi merugikan kesejahteraan manusia. Negara tetap menjadi pusat penyedia keamanan, tetapi keamanan negara tidak cukup menjadi suatu indikator kesejahteraan manusia. Keamanan insani harus dipastikan tidak hanya berupa permasalahan secara global, melainkan juga perihal keamanan sosial, moral, dan spiritual.

Keamanan insani dapat tercapai apabila terciptanya dukungan antar dua arah yaitu pemerintah dan warga negara. Pemerintah dan warga negara merupakan suatu kesatuan utuh dalam terciptanya pondasi guna stabilitas negara sehingga pemerintah membutuhkan dukungan dari warga negara untuk tercapainya keamanan insani, dan sebaliknya bahwa warga negara perlu mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan pendekatan keamanan insani. Kerja sama antara pemerintah dengan warga negara akan meningkatkan kondisi kesehatan warga negara, meningkatkan kondisi keamanan, dan menstabilkan kondisi sosial ekonomi di dalam negara.  Keamanan  insani  perlu  diperhatikan  sebagai sebuah   perpaduan sistem  yang memperhatikan hak dan kewajiban dengan mencakup kesehatan pribadi, udara, air, makanan, tempat tinggal, kehidupan sosial, serta perlindungan dari ancaman bahaya dan tindakan illegal.(Sayamov, 2021).

Permasalahan dalam memastikan tercipatnya keamanan insani dapat dilihat dari kondisi kesehatan dan kesenjangan yang ada dalam suatu negara berupa terdapatnya ledakan sosial pada wilayah tertentu. Ketidakstabilan sosial akan semakin berbahaya dengan terlihatnya kesenjangan ekonomi warga negara sehingga dapat mengancam keamanan negara. Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan penurunan kesejahteraan manusia, sehingga dalam hal ini pendekatan keamanan insani perlu diterapkan.

Kesehatan merupakan pokok dari keamanan insani. Keamanan kesehatan manusia saat ini tengah menjadi permasalahan utama sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Jaminan keamanan kesehatan harus diberlakukan kepada setiap manusia tanpa memandang SARA. Keamanan kesehatan dapat diberikan dengan selalu mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi warga negara serta lokasi geografis tempat tinggal warga negara, dengan memperhatikan setiap aspek yang paling dibutuhkan di lingkungan tersebut.

Baca Juga :  Ekonomi Terjun Bebas di Langit Pandemi Covid-19

Pendekatan yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah memberikan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga kesehatan, namun APD tersebut tidak menjamin terlindungnya para tenaga kesehatan mengingat jam kerja yang padat dalam pelayanan pasien COVID-19. Pendekatan lain yang telah dilakukan untuk keamanan kesehatan adalah memberikan edukasi mengenai penggunaan masker yang aman dan sesuai standar, penggunaan hand sanitizer, serta penerapan langkah cuci tangan. Pendekatan ini masih menjadi tantangan bagi pemerintah sebab hingga saat ini masih maraknya penggunaan masker yang tidak sesuai standar aman perlindungan COVID-19, maraknya pendagangan masker medis palsu atau tidak sesuai standar, serta tidak seluruh warga negara mampu menjangkau dan membeli hand sanitizer.

Pelayanan yang juga telah diberikan adalah kontak yang dapat dihubungi terkait informasi COVID-19 dan fasilitas rumah sakit, namun tidak seluruh warga negara mampu menjangkau dan mengakses fasilitas tersebut disebabkan faktor ekonomi dan letak geografis tempat tinggal. Saat ini pemerintah juga memberikan pelayanan vaksin secara gratis dan tersedianya pemeriksaan swab test maupun rapid test, namun tidak seluruh warga negara

mampu dan menjangkau fasilitas tersebut dengan kendala berupa ekonomi, akses, tempat tinggal. Selain itu, faktor budaya dan pendidikan juga mempengaruhi tercapainya pendekatan keamanan kesehatan. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia yang dilakukan pada 20-20 Juni 2021, mencantumkan bahwa terdapat 82,6% warga negara belum divaksin dengan 36,4% warga negara tidak bersedia divaksin (LSI, 2021)

Pendekatan yang masih kurang dilakukan adalah pemberian edukasi dan interaksi secara langsung kepada warga negara, khususnya yang mengalami permasalahan sosial ekonomi dan letak geografis tempat tinggal. Interaksi yang dilakukan melalui media dan hanya di perkotaan tidak akan cukup untuk mencapai keamanan kesehatan warga negara.

Keamanan ekonomi menjadi fokus utama keamanan insani akibat dampak dari pandemi COVID-19. Keamanan ekonomi merupakan indikator kesejahteraan warga negara dalam ketersediaan sumber daya yang memadai bagi individu dan keluarga. Konsep keamanan ekonomi berfokus pada stabilitas pendapatan keuangan individu dan terpelihara standar pemenuhan kehidupan, khususnya kebutuhan pokok. Pandemi COVID-19 mengakibatkan penurunan ekonomi yang disebabkan oleh ancaman kondisi kesehatan warga negara dan berbagai kebijakan yang telah diberlakukan.

Pada triwulan ke II 2021, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami pertumbuhan sebanyak 3,31 % dan terjadi hampir pada seluruh lapangan usaha, kecuali pada Konstruksi dan Pengadaan Listrik dan Gas yang masing-masing mengalami pertumbuhan sebanyak 2,51% dan 1,17%. Data dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,93% . Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,07% (BPS, 2021).

Pendekatan keamanan ekonomi yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah dengan membebaskan biaya pemberian vaksin bagi seluruh warga negara, namun biaya pemeriksaan swab test maupun rapid test menjadi persoalan bagi sebagian warga negara terlebih bahwa pemeriksaan swab test maupun rapid test dibutuhkan sebagai syarat tertentu seperti akses lokasi maupun penggunaan transportasi. Penerapan PKKM sebagai kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah menimbulkan pro dan kontra terkait kondisi ekonomi warga negara.

Walau demikian, pemerintah secara bertahap mengembalikan stabilitas ekonomi dengan pendekatan keamanan ekonomi berupa pengurangan PKKM secara bertahap, dan memberikan berbagai bantuan untuk membantu kondisi perekonomian warga negara, khususnya warga negara dengan ekonomi menengah ke bawah.

Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih menjadi konflik utama dunia, tidak terlepas dari negara Indonesia. Telah terbukti bahwa pandemi COVID-19 mengakibatkan ancaman serius bagi keamanan insani khususnya pada keamanan kesehatan dan ekonomi warga negara. Negara sebagai pusat penyedia keamanan perlu memperhatikan berbagai faktor pendukung dan penghambat keamanan insani. Pemerintah perlu menerapkan dan mempertimbangkan pendekatan keamanan insani dengan lebih baik dan disertai dengan dukungan warga negara dalam pelaksanaan pendekatan keamanan insani agar tercapai stabilitas negara. (Andre Kurniawan)

sumber :

Bappenas. (2020). Laporan Perkembangan Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan III Tahun 2020.

BPS. (2020). Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha. Analisis Hasil Survei Dampak COVID-19 Terhadap Pelaku Usaha.

BPS. (2021). Statistik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2020. Www.Bps.Go.Id, 36, 1–12.

Gomez, O. A., & Gasper, D. (2013). Human Security: A Thematic Guidance Note for Regional and National Human Development Report Teams.

LSI. (2021). RILIS HASIL SURVEI NASIONAL. 3(2), 6.

Sayamov, Y. (2021). COVID-19 and the Global Problem of Human Security. 3(1), 12–20. WHO. (2021). COVID-19 Weekly Epidemiological Update.

error: