Nelayan Bersatu Pemalang Berencana Geruduk Kantor Bupati

Nelayan Bersatu Pemalang Berencana Geruduk Kantor Bupati
Istimewa

PEMALANG –  Dampak kenaikan harga BBM, serta peliknya ketersediaan jenis solar bagi kebutuhan kapal nelayan, sampai kini masih terus terjadi. Karena itu, sekumpulan warga yang mengatasnamakan Nelayan Bersatu Pemalang Timur berencana akan menggelar aksi unjuk rasa minggu depan.

Nelayan Desa Mojo bernama Suyitno (40) mengaku kesulitan untuk mendapatkan solar di SPBN setelah ada kenaikan harga BBM.

Masalahnya solar yang sebelumnya bisa dengan mudah didapatkan di SPBU Pantura ,kini tidak bisa lagi didapatkan lantaran tidak diperbolehkan membeli BBM menggunakan jerigen (29/9/2022).

Persoalan lainnya, kata Suyitno , nelayan yang tidak bisa membeli solar di SPBU Pantura akhirnya terpaksa membeli Solar di SPBN Desa Mojo hanya 35 ribu liter per bulan, yang mana jumlah tersebut tidak bisa memenuhi Kuota kebutuhan nelayan sebanyak 600 Kapal yang tersebar di Desa Mojo, Pesantren Timur, Ketapang, Blendung serta Desa Limbangan.

“Sebelum harga solar naik, nelayan disini sebagain membeli solar di SPBU Pantura, tetapi karena adanya larangan membeli solar dengan menggunakan jerigen maka sekarang terpusat di SPBN Mojo,” jelasnya.

Karena mengalami kesulitan seperti itu, maka Nelayan Desa Mojo dan sekitarnya, berencana akan mengajukan tuntutan kepada Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat dan Dinas terkait pada Senin ( 3/10/2022).

Ditempat terpisah, Kordinator Aksi Nelayan Bersatu, Andi Rustono mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang, semestinya merespon dengan cepat, dan Mengidentifikasi persoalan – persoalan Lama yang dihadapi nelayan termasuk Ketersediaan solar nelayan.

Berdasarkan Data yang ada di SPBN Desa Mojo, paling tidak melayani 600 kapal nelayan, akan tetapi Stok ketersedian Solar nelayan pada SPBN tersebut , cuman 35 ribu liter per bulan sehingga kuota tersebut jauh dari kebutuhan para Nelayan.

Baca Juga :  Ular Besar Pemangsa Ternak Ditangkap Warga

“Rata – rata, kapal nelayan memiliki kebutuhan antara 60 sampai 90 liter untuk satu kali pulang pergi menangkap ikan. Terkait hal tersebut kami meminta Pemkab harus merespon cepat atau kami bersama para Nelayan akan turun ke jalan menuntut Plt Bupati Pemalang dan Dinas terkait lainnya,” pungkasnya.  (Ragil)

error: