Mbah Parno, Pendekar 82 Tahun di PSHT Banjarnegara

Mbah Parno, Pendekar 82 Tahun di PSHT Banjarnegara
Mbah Parno (kiri) dan Kangmas Rizal

BANJARNEGA — Lansia sebagai generasi yang sudah tidak memiliki “masa depan” tapi justru memiliki sesuatu yang sangat berharga yaitu masa lalu. Terlepas apakah warga lansia menerima atau menolak pandangan tersebut, kaum lansia untuk mengaktualisasikan aset berharga ini dalam kehidupan masa kini dengan ajakan untuk membuahkan masa lalu yang kaya dengan hikmat dan kearifan keteladanan, pengetahuan serta nilai-nilai kehidupan yang luhur.

Dengan demikian kaum lansia tetap memiliki peran, baik dalam persekutuan dan lingkungan organisasi, maupun dalam lingkungan keluarga, masyarakat dan bangsa.

Suparno (82 tahun), keseharianya adalah seorang budayawan, aktif sebagai dalang wayang kulit dan berjaya pada masanya. Parno yang warga tertua PSHT Banjarnegara pengesahan 2022, tetap eksis dan semangat layaknya remaja belasan.

Lansia yang tinggal di Badamita, Kecamatan Rakit, Banjarnegara ini resmi menjadi warga PSHT CABANG BANJARNEGARA pada pengesahan AGUSTUS 2022, begitu semangatnya untuk bisa menjadikan dirinya terlahir muda atas sikap hidupnya.
ketika ditanya Portal indonesia kenapa harus PSHT.

“Sudah kewajiban kita, sebagai orang jawa untuk nguri-uri budaya jawa di samping pencak silatnya, ajaran di PSHT sangat komplek dan bisa berolahraga untuk Menjaga tubuh bergerak seiring bertambahnya usia saya, cara ini paling pasti untuk tetap sehat dan bahagia”, kata Parno.

Di sela – sela waktunya pada pembukaan kejuaraan pencak silat pelajar se jawa bali piala Dindikpora ke -16, 2022, Senin, (26/12/2022), Ketua PSHT Banjarnegara, Bayu Mahendra membenarkan bahwa warganya memang ada yang usia lanjut (82 tahun), dan semangatnya luar biasa. bahkan masih banyak lagi ada sekitar 15 warga sepuh pengesahan 2022, dari berbagai kalangan dari kalangan akademisi, pengusaha bahkan anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara.

Baca Juga :  Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Saluran Irigasi Kertayasa Banjarnegara

Mbah Parno, Pendekar 82 Tahun di PSHT Banjarnegara

Bayu berharap para pendekar-pendekar muda Banjarnegara ini jangan mau kalah seperti mbah parno dan warga sepuh lainya, di PSHT karena lansia, fisik bukan targetnya terpenting ajaranya, untuk mencapai tujuan dasar dan merealisasikan persaudaraan setia hati terate mengajarkan pada 5 (lima) ajaran pokok atau panca dasar yakni : Persaudaraan, Olah Raga, Bela Diri, Kesenian, Kerohanian, dan ke- SH-an.

Lain pernyataan Ketua Koni Banjarnegara sekaligus warga PSHT, pada kesempatan yang sama Nurohman Ahong berpendapat, tidak ada kata lemah, remaja, muda, lansia pun jadi seperti mbah parno dan dari kalangan apapun di Persaudaraan Setia Hati Terate. Motivasi merupakan suatu penggerak pada diri seseorang untuk melakukan suatu tujuan.

Motivasi sangat berperan penting dalam diri seorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam mengikuti latihan pencak silat Persaudaraan Setia Hati terate (PSHT) motivasi sangat berperan bagi siswa agar tidak berhenti latihan di tengah jalan, karena latihan di PSHT apabila tingkatannya semakin tinggi maka latihan akan semakin keras.

Dalam latihan PSHT seorang siswa akan diajarkan berbagai keterampilan pencak silat yang mudah diterima dan dipahami. Siswa juga diajarkan untuk menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah dalam kehidupan.

Tentunya dalam mengikuti latihan pencak silat PSHT siswa mempunyai motivasi, tujuan dan harapan yang berbeda-beda. Diantaranya siswa mengikuti latihan pencak silat PSHT karena ingin berprestasi, ingin mengembangkan bakatnya di bidang pencak silat, ingin menyalurkan hobinya, dan ada juga siswa mengikuti latihan di PSHT karena ingin mengetahui pengetahuan tentang ajaran-ajaran PSHT.

“Dan semuanya itu bisa terwujud apabila siswa bersungguh-sungguh dalam mengikuti latihan.” kata Ahong (harispaparazy)

error: