CIANJUR – Dalam acara audien/silaturahmi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kab. Cianjur (DPMD) Ketua (P3DTPQ) Penyelenggara Pemberdayaan Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al- Quran Ahmad Yusup, membantah tudingan dugaan penyalahgunaan Anggaran Hibah dari Pemerintah sebesar Rp. 2,5 Miliar dengan peruntukan Stimulan Guru Diniyah, dan lain- lain, Kamis (29/09/2022)
Ahmad Yusup) membantah tudingan tersebut dan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin menyalurkan amanah sesuai dengan peruntukannya.
i”Jika kemudian muncul tudingan atau dugaan dana Hibah tersebut digunakan untuk kepentingan yang sifatnya pribadi itu tidak benar,” bebernya Kepada sejumlah awak media
“Justru di sini kami ini sangat mendorong para Pengajar di MDTA dan Pendidikan Al- Qur’an itu mendapatkan Insentif yang sesuai selain itu juga Kami mendorong Mereka mendapatkan Insentif dari Kepala Desa Karena setiap Guru Diniyah itu Pasti Guru ngaji, Para Guru Diniyah yang ada di desa- desa itu jasanya besar. Nggak tega saya ambil hak mereka, untuk itulah Hari ini saya melakukan uudensi dengan Para Pejabat DPMD tujuannya cuma satu Agar Guru Diniyah yang ada di desa- desa diperhatikan,” tukasnya
Kemudian Ahmad Yusup kembali melanjutkan penuturannya terkait Dana Hibah untuk para Pengajar MDTA dan Pendidikan Al-qur’an, dimana saat ini dirinya sedang berjibaku untuk kepentingan para Guru Diniyah
“Kami di sini di Kantor DPMD Untuk mensinergikan antara Pemdes dan Para Guru Diniyah untuk kedepannya agar Kepala Desa tidak ragu- ragu untuk mengajak Guru Diniyah dalam membangun desa, dugaan yang beredar tentang Dana Hibah dipake ini..itu…yang sifatnya Pribadi itu Keliru, Anggaran nya sudah saya salurkan kepada yang haknya melalui transfer ke tekening masing- masing Guru Diniyah,” katanya.
Sedangkan terkait mobil, dia mengatakan sebelum menjabat sebagai Ketua P3DTPQ nobil tukar tambah hasil dari warisan. (Her)
