Ella, Pawang Jaran Kepang asal Dusun Gumuk Temanggung

jaran kepang
Ella saat menyadarkan pemain jaran kepang yang tengah kesurupan (Foto : Detik Nusantara)

TEMANGGUNG – Indonesia kaya akan kesenian tradisional yang beraneka ragam. Salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal adalah kuda lumping atau jaran kepang.

Kesenian kuda lumping biasa dimainkan oleh masyarakat Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Barat. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 3 sampai 10 orang yang menceritakan perjuangan para nenek moyang dulu dalam bertempur melawan penjajah.

Sisi unik permainan ini adalah biasanya para pemainnya seperti kerasukan roh halus yang jenisnya bermacam-macam, ada macan (harimau), kera, semar, bahkan ular. Selain itu ketika kesurupan, makanan yang diminta pun aneh, makanan roh seperti kembang 7 rupa, kemenyan, kelapa muda, beling (pecahan) kaca dan telur. Ngeri ya?

Pada saat kesurupan inilah peran dari “pawang” sangat dibutuhkan. Tugas pawang jaran kepang salah satunya adalah menyadarkan pemain yang kesurupan saat pentas.

Ella, Pawang Jaran Kepang asal Dusun Gumuk Temanggung
Ella (kiri), pawang jaran kepang asal Dusun Gumuk, Temanggung

Ternyata menjadi pawang jaran kepang tidak semua orang bisa. Diperlukan lelaku tirakat, dan melek. Lantaran pawang ini harus mengerti betul berbagai cara menjalani sebuah acara yang akan dilakukan, mulai dari Nyarati, Nyajeni dan sebagainya yang jelas itu tidak mudah untuk dikerjakan.

Ella (42), wanita asal Dusun Gumuk, Desa Duren, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini memilih menjadi pawang jaran kepang, disamping kecintaannya pada kesenian tersebut, juga karena panggilan jiwa.

“Iya mas, banyak ujian yang harus dilalui untuk menjadi pawang jaran kepang. Selain tirakat, saya juga harus menjalani ritual di Sendang Senjoyo, karena Bapak (guru) saya di Salatiga,” bebernya kepada Detik Nusantara, Sabtu (30/7/2022)

Dengan suara serak lantaran sedang tidak enak badan, Ella mengaku memilih jalan air sebagai pawang jaran kepang. Saat ini dia bergabung di grup kesenian jaran kepang ‘Turonggo Wahyu Sejati’ di Dusun Gumuk, Temanggung.

Baca Juga :  Kapolda Sumut : Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat dalam Berlalu Lintas

Meski usianya sudah kepala empat, namun wanita yang dikenal santun dan rendah diri ini memahami betul tentang mistis jaranan. Saat ada pemain jaranan yang kesurupan, dia pun segera menyalurkan energinya

Dijelaskan, tujuan menyalurkan kekuatan ini tidak lain untuk berbagai kondisi, seperti memagari sekitar lokasi jaranan berlangsung sampai dengan mengelurkan Indang dari pemain yang kesurupan itu ada yang berat juga. (tris)

 

 

error: