Dfd adalah ; Pengertian Dfd, Fungsi dan Cara Membuatnya

Dfd adalah ; Pengertian Dfd, Fungsi dan Cara Membuatnya

Dfd adalah – Pada saat membangun sebuah sistem informasi mungkin sobat sering mendengar istilah dfd, namun sobat sudah paham belum terkait apa itu Dfd, fungsi Dfd dan bagaimana cara membuat Dfd itu sendiri. Nah kali ini admin akan membahas terkait dengan dfd adalah? Apa fungsinya? Dan hal lain yang berkaitan dengan dfd, yuk kita simak. Check This Out!

Apa itu Dfd?

Dfd adalah ; Pengertian Dfd, Fungsi dan Cara Membuatnya

Dfd adalah kepanjangan dari Data Flow Diagram, yang merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Data Flow diagram ini juga bisa dikatakan sebagai penggambaran model atas sumber dan tujuan data dimana dapat memperlihatkan berasal dari mana data tersebut serta akan menuju kemana. Jadi Dfd ini dapat memperlihatkan proses yang dilakukan oleh suatu sistem dari organisasi terhadap data yang masuk ke sistem maupun data yang keluar dari sistem hingga akhirnya data tersebut bisa tersimpan.

Jenis-jenis Dfd

Perlu sobat ketahui bahwasanya terdapat beberapa macam dfd, diantaranya yaitu :

  1. DFD Level 0

Dfd level 0 adalah dfd yang memberikan gambaran interaksi terhadap pihak eksternal, dfd ini tidak memuat informasi yang berhubungan dengan database pada data store untuk keperluan tertentu.

  1. DFD Level 1

DFD merupakan lanjutan dari dfd level 0 dimana pada dfd ini menjabarkan informasi pasca level 0  dan nantinya akan di pecah menjadi unit yang lebih kecil agar nantinya informasi mudah untuk dipahami

  1. DFD Level 2

Pada DFD level 2 ini akan dibuat deskripsi yang lebih rinci dari proses selanjutnya apabila dibutuhkan, jadi DFD ini bersifat tidak wajib kecuali jika memang informasi detail terkait sistem diperlukan.

Fungsi Dfd

Dfd secara umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem yang ada dan digunakan untuk merencanakan rancangan serta desain sistem yang baru, namun fungsi dfd dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

  1. Penggambaran Sistem

Fungsi dfd yang pertama adalah sebagai penggambaran suatu sistem, jadi dfd ini bisa digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan yang lebih fungsional. Pada jaringan inilah terdapat komponen yang dapat dihubungkan antar sama lain dengan menggunakan alur data sehingga alur yang terdapat di dalam sistem bisa dipahami.

  1. Pembuatan Model

Fungsi kedua dari dfd adalah dfd bisa digunakan untuk membuat model yang baru. Dengan model yang baru ini nantinya sobat bisa lebih fokus pada fungsi sistem tertentu secara lebih detail.

  1. Penyampaian Rancangan Sistem

Dengan adanya dfd mampu menggambarkan alur data dengan lebih mudah melalui pendekatan visual.sehingga bisa menggambarkan rancangan sistem serta menyampaikan pada tim programmer, klien, pembuat sistem, atau siapa saja yang harus mengetahuinya. Sehingga nantinya dapat lebih mudah ketika memahami rancangan yang sobat buat.

Baca Juga :  Besok 9 September Spesifikasi Dan Harga POCO C40 Dirilis Di Indonesia

Kapan dfd di gunakan?

Dfd biasanya akan digunakan untuk menganalisa sebuah sistem informasi, secara praktek dfd ini digunakan untuk sistem yang memiliki skala kecil serta melibatkan beberapa orang saja di dalam sistem tersebut. Jadi nantinya dfd ini digunakan untuk mendeskripsikan rangkaian dari alur kerja ke dalam bentuk visual sehingga lebih mudah untuk di mengerti.

Langkah-langkah membuat Data Flow Diagram

Setelah membahas seputar mengenai Data Flow Diagram, selanjutnya yuk mari kita cari tahu bagaimana langkah membuat DFD. Berikut ini caranya :

  1. Pahami Sistem

Membuat Data Flow Diagram hal pertama yang harus sobat lakukan adalah memahami sistem yang ada atau sistem yang hendak dibuat sesuai dengan hasil wawancara kepada bagian yang menggunakan serta memproses data. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem menerima dan menghasilkan informasi.

  1. Menetapkan Batasan sistem

Menentukan batas sistem yang akan di gambar dalam data flow Instagram merupakan hal yang harus sobat lakukan. Batasan ini dapat melipputi data yang masuk dan informasi yang akan keluar dari sistem. Jadi pada langkah ini nantinya sobat harus menentukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

  1. Mengembangkan diagram konteks

Setelah kita mendapatkan Batasan dari sistem yang akan dikembangkan dalam diagram konteks, mungkin sobat masih asing dengan istilah diagram konteks ya? jadi diagram konteks merupakan diagram dari sebuah sistem dimana di dalamnya menggambarkan aliran-aliran data yang masuk serta keluar dari sistem atapun keluar dari agen eksternal. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus sobat perhatikan ketika menggambar diagram konteks :

  • Berikan gambaran secara keseluruhan tentang sistem
  • Hanya terdapat satu proses
  • Tidak boleh ada data store
  1. Buat dekomposisi fungsional

Hal ini bertujuan untuk mempartisi sistem menjadi subsistem untuk mempermudah sobat dalam menggambarkan dfd pada level berikutnya

  1. Berikan nomor urut pada tiap proses

Setelah sobat berhasil membuat subsistem, langkah selanjutnya adalah berikan nama dan nomor urut pada tiap proses.

  1. Buat diagram dengan rinci

Untuk memudaahkan langkah sobat dalam membuat DFD, sobat bisa mengatasinya dengan membuat tabel dengan mengelompokan informasi dari organisasi yang hendak didokumentasikan

Akhir Kata

Bagaimana apakah sobat sudah paham terkait apa itu Dfd, apa manfaatnya dan bagaimana caranya untuk mmrbuat Dfd? Semoga artikel ini menjawab pertanyaan sobat semua terkait dengan dfd ya 😊

 

error: