BATANG – Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan/Kabupaten Batang, Jateng mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk ketahanan pangan yang di gunakan untuk budidaya lele dan Rumah magot dengan anggaran Rp 204.370.400 dengan Volume 1 paket lele dan 12 × 8 m².
“Rumah magot diduga tak sesuai rencana alias carut marut karena bibit lele kurang 23 ribu bibit lele dan magot pun masih kurang,” tutur Masrul, RT 02 RW 01 yang sebagai anggota tim pelaksana kerja (TPK), Kamis (5/1/2022) sore
Bibit lele baru di antar kira – kira tanggal 2 Januari tahun 2023. Bibit ikan lele yang di pesan Desa semua ada 30 ribu masih di kirim 7000 bibit masih kurang 23000 bibit lele.
“Harusnya ini yang mengelola Bumdes karena Bumdes belum siap sementara yang mengelola ya desa intinya berjalan tidak sesuai rencana. Kemarin Bumdes sudah di panggil sama kepala Desa dan BPD 3 x tidak pernah datang di singung masalah LPJ saya tidak tahu masalah itu,” tegasnya.
Ditempat yang sama , Amirin PKA Desa Kalipucang Kulon menjelaskan terkait kolam semua ada 20 kolam masing- masing kolam ada 1000 lele, kali ini masih ada 7 kolam terisi lele dan 13 kolam kosong. “Karena kendalanya bibit ikan lelenya yang belum siap kendalanya juga pengelolanya belum ada,” akunya.
Disingung perencanaanya, Amirin mengatakan “Bukan tugas saya, tugas saya cuma PKA,” tegasnya.
Di tempat terpisah Yusuf Rinjani penjual bibit ikan menjelaskan bahwa Desa Kalipucang Kulon memang memesan 30 ribu bibit kepadanya dan baru dikirim 7000 kemarin setelah banjir.
“Sebenarnya dari 2 bulan yang lalu saya sudah mau kirim semua di karenakan kolam belum siap, jadi saya alihkan ke petani, setelah kolam jadi bibit saya banyak pengelolanya belum siap, dan rencana nanti minggu depan saya kirim,” katanya
“Kalau pembayaran ke saya senilai 6 juta saya sudah ngomong kalau mau uang kembali ya monggo,” tuturnya. (Ali)
