Arema FC vs Persebaya Rusuh, Puluhan Orang Dikabarkan Meninggal

Arema FC vs Persebaya Rusuh, Puluhan Orang Dikabarkan Meninggal
Foto : Ist

MALANG – Pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang di helat di stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/1/2022) dimana skor akhir berkesudahan 2-3 untuk keunggulan Persebaya,  kerusuhan tiba-tiba terjadi

Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Polres Malang terkait jumlah korban meninggal dunia akibat bentrok antara suporter Arema dengan aparat kepolisian usai laga Arema FC vs Persebaya. Namun dari data yang beredar secara berantai di Whatsapp, disebutkan ada 40 korban meninggal.

Dari jumlah tersebut, disebutkan dua anggota polisi meninggal dalam bentrokan antara suporter Arema dengan polisi. Mereka adalah personel Poltres Trenggalek, Briptu Fajar Yoyok dan Brigadir Andik. Sementara 38 lainnya diduga suporter Arema.

Selain yang meninggal, disebutkan pula sekitar 100 orang kini sedang dalam perawatan intensif di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan RS Wava Husada. Update informasi terakhir yang diterima detiknusantara.net, korban meninggal diperkirakan masih bertambah.

Sementara itu, ada dua kendaraan khusus milik polisi hancur dalam kondisi terguling di pinggir lapangan. Pagar stadion juga rusak parah, dan sebagian lampu stadion padam akibat kerusuhan tersebut.

Suporter yang kecewa kemudian turun ke lapangan dan mengamuk. Mereka berhamburan dan melakukan perusakan. Aparat kepolisian yang berjaga di dalam stadion pun langsung sigap dan berusaha menghalau para suporter yang meluapkan amarahnya.

Bentrok antara suporter dengan personel polisi pun tak terhindarkan. Bahkan, karena situasi tak terkontrol, polisi terpaksa harus menembakkan gas air mata. Kepulan asap dari tembakan tersebut pun membuat para suporter berhamburan dan mencari jalan keluar.

Asap tebal dari gas air mata itu pun membuat para suporter yang berhimpitan kesulitan bernapas. Beberapa orang langsung tak sadarkan diri akibat sesak napas. Karena tak segera mendapat pertolongan, puluhan orang dilaporkan meninggal. (Red)

error: