5 Tips Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Kemasan Citra Merek Yang Perlu Diketahui Pengirim Dan Penjual

5 Tips Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Kemasan Citra Merek Yang Perlu Diketahui Pengirim Dan Penjual

JAKARTA – Dengan semakin beragamnya produk yang ditawarkan di e-commerce, para pelaku UKM dan shipper harus lebih banyak berinovasi dalam pengemasan produk agar konsumen dapat dengan mudah membedakannya dengan produk lain (brand identity) yang ada di marketplace.

Menurut Ninja Xpress, kemasan adalah bagian dari produk yang membuat kontak langsung dengan konsumen melalui sentuhan, bau, atau gambar, sehingga merancang kemasan yang cepat menangkap minat konsumen dan menambah nilai untuk mendorong penjualan sangat penting.

Menurut Retail Minded.com, situs web yang mengulas ritel pada tahun 2020, merek dapat membuat kesan yang kuat untuk menarik konsumen sebelum beralih ke produk berikutnya hanya dalam 7 detik.

Kemasan yang efektif dan menarik tidak hanya meningkatkan preferensi produk dan memperluas pilihan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai merek.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat diingat oleh bisnis kecil saat merancang kemasan produk untuk dibagikan oleh Ninja Xpress:

1. Beradaptasi dengan target pasar

Pengirim harus mengidentifikasi tidak hanya daya beli, tetapi juga kepentingan khusus konsumen yang peduli dengan masalah lingkungan, seperti penggemar seni dan budaya, pendukung produk lokal, pecinta hewan atau barang mewah dan barang mewah.

Kepentingan khusus konsumen dapat diperhitungkan ketika merancang desain dan bentuk kemasan yang sesuai dengan selera mereka.

2. Tentukan biayanya

Faktor biaya menentukan seberapa kreatif pengirim dalam mengemas. Karena biaya pengemasan mempengaruhi harga jual suatu produk, maka biaya pengemasan juga disesuaikan untuk mencapai alokasi biaya yang akurat sesuai dengan target pasar.

3. Desain dan bentuk kemasan

Secara visual, warna, font, dan logo mencerminkan filosofi merek yang dapat membedakan satu produk dengan produk lainnya. Warna-warna cerah biasanya lebih sering dipilih karena lebih cepat menarik perhatian.

Baca Juga :  Dfd adalah ; Pengertian Dfd, Fungsi dan Cara Membuatnya

Namun, terkadang warna gelap seperti hitam, coklat, dan abu-abu dapat mewakili produk kelas atas dengan lebih baik, terutama jika dipasangkan dengan warna mengkilap seperti emas dan perak. Selain logo, sertifikasi seperti Halal dan logo BPOM dapat meningkatkan branding produk.

4. Menggunakan teknik Storytelling dalam copywriting

Teknik mendongeng menggabungkan fakta dan emosi untuk menciptakan kisah nyata di balik produk. Teknologi ini memungkinkan merek untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen yang mengambil pendekatan yang dipersonalisasi.

Misalnya, perusahaan pelayaran mungkin memberi tahu Anda sebuah cerita pendek tentang dari mana bahan mentah suatu produk berasal, bagaimana prosesnya, siapa yang memprosesnya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap ekonomi lokal. Cerita menjadi lebih solid dengan ilustrasi yang fun dan novel.

5. Menciptakan nilai tambah

Nilai tambah suatu produk adalah manfaat atau nilai ekonomi dan sosial tambahan yang diperoleh konsumen ketika mereka membeli produk tersebut.

Pentawards, platform global dan komunitas desain kemasan, menyatakan dalam ‘Pentawards Trends Report 2021’ bahwa tema keberlanjutan, keragaman, inklusi, dan keadilan sosial adalah tren utama yang memengaruhi desain kemasan tahun ini.

Misalnya, paket dengan nilai tambah ekonomis dapat digunakan kembali untuk keperluan lain seperti tas belanja, kotak penyimpanan, koleksi, dan lainnya.

Nilai tambah sosial dapat berupa kemasan yang dibuat untuk alasan sosial, seperti kemasan ramah lingkungan.

error: